Meskipun hanya manusia biasa, Fanny tidak pernah menyerah pada impiannya terbang. Dia membuat semacam kait baja untuk dirinya sendiri dengan harapan menggunakannya untuk berpegangan ke tebing dan melayang di antara puncak gunung. Setelah sesi pelatihan yang tak terhitung jumlahnya di lingkungan hidup, Fanny akhirnya menguasai teknik ini. Orang-orang yang melihatnya terbang di udara merujuk padanya sebagai Blade of Freedom.